ARD-NEWS.COM.Jember //Masyarakat Jember kembali digegerkan dengan peristiwa pembunuhan, yang melibatkan hubungan sedarah. Jika dua hari sebelumnya di Kecamatan Tanggul, ibu kandungnya membunuh bayi yang baru dilahirkan hingga tewas, kini di Kecamatan Puger, anak lelakinya sendiri yang membunuh bapak kandungnya.
Peristiwa pembunuhan anak kepada ayahnya sendiri, terjadi di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Senin, 27 Januari 2025 dini hari. Remaja berusia 18 tahun di Puger, tega membunuh ayahnya dengan sadis. Memenggal kepala ayahnya, hingga terpisah dari badannya.
Bapak yang naas dihabisi anaknya sendiri, itu akrab dengan sapaan Haji Zen. Nama aslinya Zainal Arifin, berumur sekitar 60 tahun. Korban dikenal sebagai bos pemilik toko bangunan di desanya. Korban salah satu orang terpandang di kampungnya.
Belum diketahui pasti, saksi mata yang melihat kejadian, Haji Zen dipenggal anaknya sendiri. Beberapa warga hanya bisa memastikan, bahwa remaja itu mengamuk dan menghabisi Haji Zen dengan sebilah parang.
Setelah mengamuk dengan sajam penghabisannya, remaja itu pun mencoba bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri. Meski dia terus mengamuk, membabi buta melakukan pembacokan ke tetangga yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Menurut informasi dari kepolisian, Kasim, korban pembacokan lainnya yang merupakan warga sekitar, mengalami luka dan harus dilarikan ke RSD dr. Soebandi Jember. Sementara pelaku yang lehernya terluka, setelah mencoba bunuh diri usai melakukan pembunuhan, dibawa ke RSD Balung untuk mendapatkan perawatan medis.
Polres Jember pun langsung menurunkan tim Inafis, untuk melakukan olah kejadian perkara. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. Polisi pun juga telah berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. “Kami masih melakukan penyelidikan mendalam, tentang motif pelaku melakukan pembunuhan ini,” kata petugas kepolisian.
Menurut informasi beberapa warga, pemuda yang diketahui berinisial AR, itu sehari-harinya tidak lepas dengan gadget-nya, bermain game online. Namun dugaan kuat dia tega membunuh ayahnya, karena permintaannya membeli motor tidak dituruti.(wis)