YOHANES OCI : KARIR POLITIK RIDWAN KAMIL “DIBUNUH” OLEH PARTAI PENDUKUNG KIM PLUS.

ARD-NEWS.com- Jakarta. Pendukung Pasangan Calon Ridwan kamil dan Suswono menggelar demonstrasi di KPU Provinsi Jakarta pada hari Senin, 02 Desember 2024.

Para pendukung memprotes penyelenggaraan Pilkada dan menuding KPUD provinsi Jakarta tidak profesional dalam penyelenggaraan pemilu.

Menanggapi hal itu, direktur eksekutif Pusat Studi Politik dan Pemerintahan Indonesia (Puspolrindo), Yohanes Oci menyindir Ridwan Kamil dan Suswono yang pada saat kampanye mengatakan tegak lurus dengan Jokowi dan Prabowo namun kenyataannya tidak.

“Bagi saya hal yang sangat lucu, waktu masa kampanye Ridwan Kamil selalu mengatakan tegak lurus dengan Jokowi dan Prabowo, tapi kenyataannya tidak dan dia mengangkangi demokrasi dengan meminta para saksi untuk tidak menandatangani berita acara hasil perhitungan suara,” ujar Yohanes Oci (03/12/2024).

Pak Jokowi sudah tegas mengatakan yang kalah tidak boleh patah semangat karena masih ada pemilu dimasa yang akan datang dan silahkan untuk maju lagi dan yang menang jangan jemawa (angkuh, congkak).

“Kalau tegak lurus dengan Jokowi seharusnya Ridwan Kamil baik dalam posisi kalah maupun menang itu harus tetap tegak lurus. Jokowi berkali-kali mengatakan yang kalah tidak usah patah semangat dan yang menang jangan Jemawa (angkuh, congkak) . Seharusnya Ridwal Kamil sampaikan kepada seluruh pendukung dan partai pendukungnya agar mengakui kemenangan dari Pasangan Calon Pramono dan Rano Karno berdasarkan hitung cepat lembaga survey itu baru konsisten dengan propaganda tegak lurusnya,” tegas.

Ia menyarankan agar Ridwan Kamil jadi politisi yang konsisten dengan ucapan karena karir politiknya masih panjang.

“Sebaiknya Ridwan Kamil itu konsisten dengan ucapan propaganda politik nya karena karil politiknya masih panjang,” sambungnya.

“Karil politiknya (Ridwan Kamil) “dibunuh” oleh dia sendiri sebab dia tau basisnya dia itu di Jawa Barat seharusnya maju di Jawa Barat bukan di DKI Jakarta. Yang kedua karil politiknya dia dibunuh oleh partai-partai yang ada di KIM Plus tanpa disadari oleh Ridwan Kamil bahwa dirinya sedang dibunuh karil politiknya,” tutupnya.yo/Ar).