BANTEN, – Ard-news.com- Pernyataan Ketua Umum Petir yang mengancam akan keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memicu kecaman keras dari berbagai kalangan. Ancaman tersebut dinilai sangat berbahaya dan berpotensi merusak persatuan nasional, terlebih jika dipicu oleh konflik horizontal yang melibatkan debt collector dan kelompok masyarakat.
Ketua Umum BPIKPNPARI, Rahmad Sukendar, menegaskan bahwa NKRI bukanlah entitas yang bisa dipermainkan oleh emosi sesaat atau konflik kepentingan kelompok.
“NKRI ini bukan ormas, bukan komunitas, dan bukan organisasi yang bisa ditinggalkan kapan saja. Pernyataan ancaman keluar dari NKRI adalah bentuk ketidakdewasaan berpikir dan berpotensi menyesatkan publik,” tegas Rahmad dalam keterangannya.
Rahmad menyoroti fenomena berulang di mana setiap terjadi gesekan antar kelompok, isu suku, etnis, dan identitas selalu dijadikan tameng pembenaran. Padahal, menurutnya, konflik tersebut sejatinya adalah persoalan hukum dan sosial yang bisa diselesaikan secara beradab.
“Dikit-dikit ribut, dikit-dikit bawa nama suku dan etnis. Ini berbahaya. Kalau ada masalah dengan debt collector atau kelompok lain, selesaikan secara hukum, duduk bersama, dan cari solusi. Bukan malah memprovokasi dengan ancaman disintegrasi bangsa,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa narasi keluar dari NKRI dapat memicu keresahan di masyarakat dan membuka ruang konflik yang lebih luas.
“Ucapan seperti ini bisa memancing amarah publik, memperlebar konflik, dan mengarah pada tindakan anarkis. Aparat negara harus mencermati pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa,” kata Rahmad. Dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/12/25).
Rahmad menegaskan bahwa keberagaman suku dan etnis di Indonesia merupakan kekuatan, bukan alat provokasi dalam konflik.
Sebagai ketua umum organisasi besar dan sesama anak bangsa agar bisa menjadi satu kewajiban bahwa NKRI ini hanya satu dan tetap NKRI tidak bisa dibubarkan dan dipisahkan oleh siapapun juga
“Jangan jadikan identitas sebagai senjata. NKRI berdiri karena persatuan. Siapa pun yang bermain-main dengan isu keluar dari NKRI harus sadar bahwa yang dipertaruhkan adalah stabilitas dan masa depan bangsa,” pungkasnya.(red)





