Aksi Demo Di Pelabuhan Desak PT BTIIG Perwakilan Sulawesi Tengah Segera Pekerjakan Warga

ARD-NEWS.COM.Sulawesi Tengah//Puluhan masyarakat turun demo mendesak pihak perusahaan BTIIG Perwakilan Sulawesi Tengah segerah lakukan pemberdayaan,sebagai bentuk kepedulian,tindakan nyata atas janji Perusahaan selama ini warga akan dipekerjakan bongkar muat di pelabuan,bukan janji palsu.
Sejumlah puluhan warga yang mengatasnamakan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Safaea Jaya Moroso Topogaro dan TKBM Muara Moburu Perkasa Tondo melakukan aksi spontanitas dengan memalangkan ruas jalan perusahaan pos utama PT BTIIG di Desa Ambunu, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (12/12/2024).
Darsono warga setempat saat dikonfirmasi melalui Telpon Cellularnya mengatakan secara spontanitas terpaksa kami harus melakukan aksi demonstrasi pasalnya sampai dengan saat ini TKBM lokal belum juga diberdayakan atau di pekerjakan oleh pihak perusahaan.
”selama ini pihak Perusahaan hanya kasih janji-janji manis doang alias pemberian harapan palsu (PHP).
Kami hanya dikasih janji selama ini oleh perusahaan padahal legalitas kami sudah lengkap dan sudah mendapat rekomendasi dari Syahbandar Bungku untuk segera di perkerjaan didalam perusahaan, akan tetapi kami sudah satu tahun lebih menunggu tidak ada kejelasan sehingga kami turun dengan spontanitas mempertanyakan kepada pihak perusahaan terkait nasib kami sebagai warga lingkar tambang,”pungkas Darsono kepada media ini.
Masih dengan Darsono hasil komunikasi dengan external PT. BTIIG bahwa pihak Perusahaan memang belum memberdayakan TKBM lokal karena status pelabuhan mereka masih sebatas Terminal Khusus (Tersus) dimana pihak perusahaan masih berhak menggunakan karyawan sendiri dalam melakukan aktivitas bongkar muat.
Masih dengan Darsono pihak saaya sudah bertemu dengan pihak perusahaan karena tidak puas dengan jawaban dari pihak perusahaan sehingga mereka melakukan pemalangan dilokasi jalan utama menuju ferronickel (smelter) dengan menggunakan kendaraan roda empat.
” Karena kami tidak puas dengan penjelasan pihak perusahaan maka kami dengan spontanitas melakukan pemalangan dengan menggunakan kendaraan roda empat yang kami bawa,” tutup Darsono.
“Mendesak berbagai kementerian dan lembaga terkait yakni Kementeria Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Koperasi dan UKM .Untuk segerah memanggil pihak PT BTIIG segera Pekerjakan warga setempat,jika tidak digubris kami akan kembali melakukan aksi demo dengan jumlah masa yang lebih besar lagi.
Selain itu juga mendesak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah ikut mencarikan solusi agar permasalahan tersebut,kembali kondusif.pinta Darsono.”(Drs/ard).