ARD-NEWS. COM Jakarta//. Penggagas Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur Bekasi Raya yang sekaligus direktur eksekutif Puspolrindo, Yohanes Oci berbagi kisah dengan mahasiswa dari berbagai kampus di JABODETABEK melalui rapat virtual yang mendiskusikan tentang tugas mahasiswa sebagai agen perubahan dan agen pengontrol.
Dalam pemaparan materinya, Yohanes Oci menjelaskan mahasiswa itu jangan hanya mencari ilmu untuk diri sendiri tapi harus peduli terhadap lingkungan dan isu-isu sosial.
“Mahasiswa itu jangan hanya orientasi pada nilai tapi kembangkan dirinya sebagai pelopor perubahan dan harus konsen terhadap isu-isu sosial baik itu kebijakan pemerintah maupun pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap lembaga negara yang melanggar konstitusi atau undang-undang,” papar Yohanes Oci (11/01/2024).
Ia mendorong mahasiswa agar menjadi garda terdepan dan harus tumbuh jiwa progresif.
“Mahasiswa itu harus progresif. Mahasiswa itu harus kritis oleh karena itu harus terbiasakan dengan dialektika dan perdebatan-perdebatan akademis,” tegas Alumnus Magister Ilmu Pemerintahan Unisma Bekasi ini.
Ia pun menceritakan bagaimana dirinya saat menjadi mahasiswa S1 terlibat dalam pendirian serikat pekerja untuk melindungi pekerja dan keluar masuk Dinas Ketenagakerjaan dan Pengadilan hubungan industri untuk membela hak pekerja.
“Saya dulu waktu masih mahasiswa S1 dirikan serikat pekerja disalah satu perusahan dan hampir setiap bulan itu berusahan dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Pengadilan Hubungan Industri hanya untuk bela pekerja,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya sering berhadapan dengan pengacara dan tidak membuat dirinya takut ketika berargumentasi hukum.
“Kalau dipikir bahwa saya itu bukan backround dari ilmu hukum atau profesi pengacara tapi saya sering berhadapan dengan pengacara karena saya itu mempelajari ilmu hukum secara mandiri dan sering diskusi hukum dengan teman-teman pengacara ditambah lagi saat di jurnalis saya itu sebagai investigasi hukum,” tutupnya. (ns/ard).
