ARD-NEWS. COM. Jakarta.//Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akhir-akhir ini semakin masif sebagai akibat dari resesi ekonomi global.
Dalam diskusi publik bersama dengan anggota serikat pekerja, Yohanes Oci menekankan perlu intervensi dari pemerintah melalui kebijakan-kebijakan strategis untuk menekan inflasi.
“Pemerintah harus intervensi dengan kebijakan strategis untuk menekan inflasi,” ujar direktur eksekutif Puspolrindo ini (13/05/2025).
Ia beralasan, dengan adanya gelombang PHK yang besar ini maka pengangguran semakin meningkat dan memunculkan masalah-masalah sosial lainnya.
“Angka pengangguran sudah pasti meningkat. Selain itu juga korelasinya pada masalah sosial lainnya seperti kemiskinan ekstrim meningkat, angka putus sekolah meningkat, dan angka kriminalitas pasti meningkat. Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah pada dampaknya yang sangat kompleks tersebut,” cetusnya.
Sebagai salah satu pendiri serikat pekerja di salah satu Perusahan yang cabangnya hampir berjumlah 140 yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia, dirinya mendorong semua pimpinan perusahan untuk mengedepankan langkah dialog dengan pekerja untuk mendapatkan jalan keluar terbaik.
“Sebaiknya pimpinan perusahan menghindari itu (PHK) dengan cara melakukan dialog dengan pihak pekerja untuk menawarkan skema shift mingguan atau skema penawaran pemotongan upah berapa persen tergantung kesepakatan,” paparnya.
Ia juga memberikan pandangan agar serikat pekerja tidak terlalu kaku ditengah resesi ekonomi global.
“Jangan terlalu kaku dengan aturan undang-undang nomor 13 Tahun 2003. Yang harus dipikirkan adalah kelangsungan dan kestabilan bisnis perusahan agar karyawan tetap bekerja,” tutupnya.(red)