Ketua Umum BPI TB. Rahmad Sukendar: Patwal RI 36 Dikritik, Ketua BPI KPNPA RI: Pengawalan Tak Mendesak Harus Dievaluasi

ArD-NEWS. COM Tangerang Selatan // Ketua Umum Badan Peneliti Independen (BPI KPNPA RI), Rahmad Sukendar, menyoroti penggunaan patroli pengawal (patwal) untuk kendaraan dinas dengan pelat RI 36 yang digunakan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

Polemik ini mencuat setelah sebuah video viral di media sosial X (sebelumnya Twitter) memperlihatkan seorang petugas patwal menunjuk-nunjuk sopir taksi di tengah kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Rahmad Sukendar menyatakan bahwa penggunaan patwal sebaiknya dibatasi untuk pejabat dengan tugas kenegaraan yang benar-benar mendesak.

“Sebaiknya patwal untuk utusan khusus Presiden ditiadakan karena tidak memiliki urgensi tinggi. Kita semua adalah pengguna jalan yang sama dan harus menikmati situasi jalan dengan adil, tanpa pengistimewaan seperti pengawalan,” ujarnya dalam keterangan pers pada Jumat (17/1/2025).

Rahmad menambahkan, pengawalan seperti ini seharusnya diprioritaskan bagi Presiden, Wakil Presiden, atau pejabat yang terlibat langsung dalam keamanan nasional.

“Kami berharap penggunaan patwal bagi utusan Presiden dapat ditinjau ulang,” tegasnya.

Kronologi Kejadian

Raffi Ahmad, sebagai pemilik kendaraan dinas dengan pelat RI 36, menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat mobil dinasnya berada di belakang taksi Alphard hitam. Di depan taksi tersebut, sebuah truk berhenti, menyebabkan lalu lintas tersendat.

“Taksi itu mencoba mengambil jalur kanan tetapi hampir menyerempet mobil lain, lalu pengemudi kedua kendaraan itu saling beradu argumen,” ungkap Raffi dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).

Melihat situasi yang memanas dan lalu lintas yang padat, petugas patwal langsung menegur sopir taksi dengan gestur yang terlihat dalam video viral. Teguran tersebut bertujuan mengurai kemacetan yang terjadi di lokasi.

“Petugas patwal khawatir situasi tersebut menimbulkan kemacetan lebih parah. Karena itu, mereka meminta pengemudi segera maju dengan mengatakan, ‘Sudah, maju, Pak,’” jelas Raffi.

Respons Publik dan Evaluasi Patwal

Video viral ini memicu kritik publik terkait perilaku petugas patwal yang dianggap arogan. Rahmad Sukendar menilai insiden ini sebagai momentum untuk mengevaluasi penggunaan patwal demi menjaga profesionalisme aparat dan keadilan di jalan.

“Kami melihat banyak penggunaan Patwal di Jalanan hanya gagah gagahan saja sehingga Pengguna jalan menjadi terganggu dan harus nya diperlakukan setara. Jangan sampai fasilitas negara seperti patwal justru menimbulkan ketidakpuasan masyarakat,” pungkas Rahmad.

(**)
[18/1, 10.26] Ketua Umum BPI TB. Rahmad Sukendar: Ketum PSKBI Mengimbau Semua ormas untuk Menahan diri dan Mengutamakan nilai-nilai kebersamaan.

TANGERANG SELATAN – Kepolisian Daerah Metro Jaya melalui Satuan Intelkam mengambil langkah cepat dengan melaksanakan kegiatan Cooling System guna meredam potensi konflik imbas dari gesekan antara dua organisasi masyarakat (ormas), yaitu Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya. Gesekan ini terjadi di Blora, Provinsi Jawa Tengah, dan berpotensi meluas jika tidak segera ditangani.

Langkah preventif ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum Paquron Singandaru Karuhun Banten Indonesia (PSKBI), Tubagus Rahmad Sukendar, yang mengimbau semua ormas untuk menahan diri dan mengutamakan nilai-nilai kebersamaan.

Seruan Perdamaian dari Tb Rahmad Sukendar

Dalam pernyataan persnya pada Sabtu (18/1/2025), Tb Rahmad Sukendar menekankan pentingnya mengedepankan prinsip “silih asih, silih asuh, dan silih asah” dalam berorganisasi. Ia mengingatkan bahwa semangat ini dapat menjadi landasan untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan.

“Semua pihak harus bersatu dalam membangun persatuan bangsa. Jika yang ada justru bertentangan, kapan silaturahmi akan terjaga?” ujarnya.

Tb Rahmad juga menegaskan bahwa konflik antarkelompok hanya akan melemahkan bangsa. Menurutnya, persaudaraan harus selalu menjadi prioritas utama.

“Indah terasa kebersamaan dalam mewujudkan Indonesia damai. Kita sebagai anak bangsa tidak boleh bertikai dalam keadaan apa pun. Pada dasarnya, kita semua bersaudara,” tambahnya.

Pentingnya Langkah Preventif

Kegiatan Cooling System yang dilakukan oleh Kepolisian adalah bentuk respons cepat untuk mencegah konflik menjadi lebih besar. Dengan mengedepankan dialog dan pendekatan humanis, pihak kepolisian berupaya memastikan situasi tetap kondusif.

Menurut Tb Rahmad, peran kepolisian dalam menjaga keamanan harus didukung oleh semua elemen masyarakat, termasuk ormas. Ia juga meminta para pimpinan ormas untuk menjadi teladan bagi anggotanya dengan menunjukkan sikap bijak dan penuh kedewasaan.

Pesan untuk Generasi Muda

Selain itu, Tb Rahmad Sukendar juga menyampaikan pesan khusus untuk generasi muda. Ia mengajak mereka untuk berperan aktif dalam menciptakan perdamaian di lingkungan masing-masing.

“Generasi muda adalah masa depan bangsa. Jika mereka terus menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan, Indonesia akan menjadi negara yang damai dan maju,” tuturnya.

Peran Media dalam Membangun Perdamaian

Tb Rahmad juga menyoroti pentingnya peran media dalam menciptakan suasana damai. Ia mengimbau agar media lebih mengutamakan pemberitaan yang membangun dan edukatif, sehingga dapat mencegah provokasi yang memperkeruh situasi.

Komitmen Bersama untuk Indonesia Damai

Seruan Tb Rahmad Sukendar ini sejalan dengan harapan banyak pihak untuk menciptakan Indonesia yang damai dan harmonis. Upaya Polres Dumai dalam meredam potensi konflik serta imbauan tokoh masyarakat seperti Rahmad Sukendar menjadi pengingat bahwa persatuan adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan.

Lebih lanjut Tb Rahmad menyampaikan Dalam pertengahan bulan Februari 2025 ini PSKBI akan Mengadakan Kegiatan Deklarasi dan Apel Akbar Pendekar Paquron Singandaru Karuhun Banten Indonesia di Alun alun Kota Serang Propinsi Banten yang tujuannya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan semua elemen masyarakat dalam mendukung kegiatan pembangunan yang sudah dicanangkan pemerintah

“Dengan semangat kebersamaan dan rasa saling menghormati, konflik dapat dihindari, dan Indonesia dapat terus melangkah maju sebagai bangsa yang kokoh dan bersatu,”tutup Tb Rahmad.

(Red)