ARD-NEWS.COM- Boalemo // Keberanian luar biasa ditunjukkan Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayadi, S.I.K, usai diduga mendapat tekanan hingga serangan dari oknum pelaku tambang ilegal di wilayahnya. Peristiwa ini mengundang sorotan publik serta reaksi keras dari berbagai kalangan.
Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), Rahmad Sukendar, mengecam keras tindakan intimidasi terhadap aparat penegak hukum dan mendesak Kapolri untuk segera turun tangan.
“Kapolri harus segera perintahkan Kapolda Gorontalo untuk menindak tegas mafia tambang ilegal. Jangan sampai ada oknum pejabat Polda Gorontalo yang justru membekingi para pelaku,” tegas Rahmad Sukendar kepada media, Rabu (4/6).
Lebih lanjut, ia juga menyoroti dugaan keterlibatan seorang anggota kepolisian, Bripka HS, yang disebut membawa pelaku tambang ilegal untuk menemui langsung Kapolres Boalemo.
“Bripka HS harus diusut secara transparan. Tindakan membawa pelaku tambang ilegal menemui Kapolres patut dicurigai sebagai bentuk intervensi. Jangan ada aparat yang bermain dua kaki,” tambahnya.
Tambang Ilegal di Gorontalo Masih Marak
Aktivitas tambang ilegal di wilayah Boalemo dan sekitarnya disinyalir telah berlangsung lama dan merugikan lingkungan serta masyarakat setempat. Dugaan keterlibatan oknum aparat dalam membekingi tambang-tambang liar ini menambah kompleksitas penanganan kasus.
Langkah tegas Kapolres Boalemo dalam menghadapi tekanan dari pelaku tambang ilegal pun menuai apresiasi dari berbagai pihak. Ia dinilai sebagai sosok berani dan tegas dalam menjaga integritas institusi kepolisian.
BPI KPNPA RI menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, serta meminta agar tidak ada lagi toleransi terhadap pelaku maupun pelindung praktik tambang ilegal. (Red)