Rahmad Sukendar Soroti Ketimpangan Kuota Akpol 2025: Desak Kapolri Beri Penjelasan Terbuka

ARD-NEWS.COM-JAKARTA – Seleksi Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2025 kembali menjadi sorotan publik. Ketimpangan jumlah peserta yang dinyatakan lolos seleksi pusat dari berbagai Polda menimbulkan tanda tanya besar soal keadilan dan transparansi proses rekrutmen.

Dalam Sidang Panitia Daerah (Panda) yang digelar di Gedung Borobudur, Mapolda Jawa Tengah, Rabu (2/7/2025), hanya diumumkan 17 Taruna dan 3 Taruni yang dinyatakan lolos ke tahap pusat. Jumlah ini sangat timpang dibandingkan dengan Polda Metro Jaya yang meloloskan 200 orang (188 Taruna dan 12 Taruni), Polda Jawa Timur sebanyak 42 orang (39 Taruna, 3 Taruni), serta Polda Jawa Barat 35 orang (30 Taruna, 5 Taruni).

Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar, menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Ia menilai proses seleksi tidak mencerminkan prinsip transparansi dan meritokrasi.

“Kami menerima laporan bahwa sejumlah peserta dari Polda Jawa Tengah yang memiliki nilai di atas 74,22 justru tidak lolos. Sementara peserta dari Polda Metro Jaya dengan nilai lebih rendah di kisaran 60-an tetap diloloskan hingga tahap pusat. Ini sangat janggal,” tegas Rahmad. Senin (7/7/25).

Rahmad menegaskan bahwa publik berhak mengetahui alasan di balik perbedaan kuota yang sangat besar antar wilayah, khususnya dominasi Metro Jaya dalam jumlah kelulusan.

“Kami mendesak Bapak Kapolri untuk segera memberikan penjelasan terbuka terkait kuota penerimaan Catar Akpol 2025. Jangan biarkan publik berspekulasi. Ketimpangan ini berpotensi mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rahmad Sukendar menyatakan bahwa pihaknya melalui BPI KPNPA RI akan terus mengawal proses seleksi hingga tuntas. Ia meminta agar dilakukan audit menyeluruh terhadap sistem rekrutmen tahun ini demi memastikan proses berjalan secara objektif dan berintegritas.

“Kami tidak ingin proses rekrutmen Akpol ternodai oleh praktik ketidakadilan. Ini adalah gerbang lahirnya pemimpin-pemimpin masa depan Polri. Harus bersih, transparan, dan terbebas dari kepentingan,” tutup Rahmad.(red)