Pelajar Keracunan Usai Konsumsi Makanan Bergizi Gratis. Yohanes Oci Kritik Statmen Presiden Prabowo Subianto

ARD-NEWS.COM.Jakarta//Direktur eksekutif Puspolrindo, Yohanes Oci mengkritik keras pernyataan dari Presiden Prabowo Subianto terkait dengan pelajar yang keracunan makan akibat mengkonsumsi makanan bergizi gratis.

Prabowo Subianto dalam statmennya yang dikutip oleh media detiknews.com senin, 05 Mei 2025 pukul 18.54 WIB menjelaskan “yang rawat inap hanya 5 orang. Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya nggak enak sejumlah 200 orang. Itu 200 dari 3 koma sekian juta kalau tidak salah adalah 0,005 persen. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen,” ujar Prabowo yang dikutip dari detiknews.com.

Atas dasar itu, Yohanes Oci menjelaskan Presiden Prabowo Subianto tidak etis ketika menilai keberhasilan kebijakan secara kuantitas tanpa mempertimbangkan kualitas sebab 200 orang itu adalah warga negara yang harus dijaga kesehatannya.

“Tidak etis (Presiden Prabowo Subianto) ketika menilai dari aspek kuantitas sementara mengabaikan kualitas dari output kebijakan tersebut. 200 orang itu adalah warga negara yang harus dilindungi dan dijaga kesehatannya,” ujar Yohanes Oci (05/05/2025).

Ia berpandangan agar Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi kebijakan tersebut pada aspek hilirnya yaitu implementasinya.

“Seharusnya dia (Presiden Prabowo Subianto) mengevaluasi disisi hilir dari kebijakan tersebut artinya pada tataran implementasinya sehingga benar-benar menyajikan makanan yang berkualitas yang higenis,” tegasnya.

Sangat miris ketika tujuan program ini kini dinodai oleh insiden keracunan makanan bergizi yang nota bene program ini untuk mengatasi masalah stunting.

“Yang dilihat seharusnya adalah tujuan dari program, terus ada insiden keracunan artinya bertolak belakang dengan tujuan program ini. Maka atas dasar itu diperlukan evaluasi bukan lagi dikalkulasi secara matematis yang dihitung berdasarkan kuantitasnya,” tutupnya. (Red)